Materiyang dipelajari anak-anak adalah budaya, cara belajar mereka adalah budaya, begitu pula kegiatan-kegiatan mereka dan bentuk-bentuk yang dikerjakan juga budaya. Berikut akan dibahas mengenai sosial dan budaya pada pendidikan, sebagai berikut : 1. Sosiologi dan Pendidikan Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam. 1.
Bokeh Situs Download http Contact Result for Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya TOC Daftar IsiJelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya Faktor lingkungan alam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Secara umum, faktor lingkungan alam dapat didefinisikan sebagai kondisi yang mempengaruhi kehidupan manusia. Kondisi ini termasuk iklim, tingkat kelembaban, kemiringan tanah, dan banyak Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya Daftar Isi. 1 Penjelasan Lengkap jelaskan pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya nusantara. Pengaruh Faktor Lingkungan Alam bagi Perkembangan Seni Budaya Nusantara; 1. Lingkungan alam merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari seni budaya nusantara karena ia berperan dalam menentukan kualitas dan ciri khas seni budaya Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya Faktor lingkungan alam memiliki pengaruh besar bagi perkembangan seni budaya Nusantara, antara lain laut, hutan, danau, dan gunung. Lingkungan alam yang beraneka ragam telah memberikan banyak inspirasi dan motif seni bagi masyarakat budaya - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasFaktor Geografis Indonesia yang Mempengaruhi Keragaman Budaya - Terjadinya Perubahan Kebudayaan - sejumlah faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan. Beberapa penyebab perubahan kebudayaan di antaranya Perubahan lingkungan alam, Perubahan yang diakibatkan adanya kontak dengan kelompok lain, Perubahan karena adanya penemuan, Perubahan karena masyarakat mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah dikembangkan oleh Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni BudayaJelaskan pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya Nov 2, 2022 Jelaskan pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya Nusantara ? - 52568020. hananraihan87 hananraihan87 7 jam yang lalu Seni Sekolah Menengah Atas terjawab Jelaskan pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya Nusantara ? 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni BudayaPerkembangan Seni Dan Budaya Di Indonesia - Aneka BudayaNov 19, 2019 Faktor internal adalah kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri yang kemudian melahirkan ide - ide dan gagsan baru yang original dan unik. 2. Faktor Eksternal. Faktor Eksternal adalah faktor lingkungan hidup yang meliputi lingkungaan alam dan lingkungan sosial Budaya Terhadap Lingkungan - 123dokPengaruh Budaya Terhadap Lingkungan Bahan Belajar Mandiri PLSBT memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan teknologi hasil ciptaannya. Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat, untuk menaklukan berbagai macam kekuatan yang harus dihadapi manusia dan masyarakat seperti kekuatan alam dan kekuatan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya Feb 17, 2021 Jelaskan pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya Nusantara ? Jawaban 1. Faktor internal . 2. Faktor eksternal . Pembahasan Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakatPengaruh Karakteristik Geografis dengan Kehidupan Sosial BudayaJul 22, 2021 Karakteristik geografis suatu wilayah dapat mempengaruhi kehidupan sosial budaya. Hal ini mampu membentuk kehidupan sosial masyarakat. Dilansir dari National Geographic , sistem fisik dan karakteristik lingkungan tidak dengan sendirinya menentukan pola aktivitas manusia, namun memengaruhi dan membatasi pilihan yang dibuat yang Mempengaruhi perkembangan Seni budaya di Indonesia pada Nov 25, 2022 Latihan Ujian Sekolah Faktor yang Mempengaruhi perkembangan Seni budaya di Indonesia pada masa lalu adalah November 25, 2022 by administrator Kemungkinan berkembangnya seni dan budaya dipengaruhi oleh 1 faktor internal, yaitu kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya yang melahirkan ide-ide baru yang yang mempengaruhi perkembangan budaya indonesiaNov 17, 2015 Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat, antara lain berikut ini 1 Lingkungan alam fisik. Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam seperti terjadinya bencana alam banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran hutan, dan Erat Alam dan Budaya dalam Masyarakat - KompasianaJun 4, 2012 Kerusakan lingkungan yang terjadi sangat besar tumbuh-tumbuhan dan berbagai jenis satwa menjadi punah atau terancam punah, ekosistem-ekosistem unik telah hancur, sungai dan tangkapan air lainya telah terpolusi dan Lingkungan Inggit Silvia Pendidikan - blogUNNESNov 15, 2015 Disatu pihak ekologi adalah ilmu yang mempelajari saling keterkaitan antara organism dengan lingkungannnya termasuk lingkungan fisik dan berbagai bentuk hidup itu banyak kalangan ahli antropologi menyadari bahwa tidak selalu alam sekitar mempengaruhi kebudayaan suatu yaitu ilmu yang mempelajari Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni BudayaPengaruh Perkembangan Kebudayaan Terhadap Seni Arsitektur - Perkembangan Kebudayaan Terhadap Seni Arsitektur Andi kristianto Di dalam dunia perkembangan arsitektur, tentunya sangat erat dengan sejarah, kesenian dan kebudayaan. Jika kita berbicara tentang kebudayaan maka kita tidak akan bisa lepas dari unsur Perkembangan Budaya Mengubah Alam? - KompasianaMar 24, 2021 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sejatinya membawa perubahan bagi sosial budaya. Budaya bercocok tanam dan berladang yang dilakukan oleh orang-orang Dayak, berubah menjadi budaya industri yang penuh dengan alat-alat canggih. Perubahan budaya ini berdampak bagi keberlangusngan hidup manusia dan Kemajuan Teknologi di Bidang Sosial dan Budaya - 22, 2022 Perkembangan atau kemajuan teknologi yang semakin pesat ini membawa pengaruh di berbagai bidang kehidupan manusia, salah satu contohnya bidang sosial dan budaya. Salah satu akibat kemajuan teknologi yang berdampak positif di bidang sosial dan budaya yaitu meningkatnya sektor Dampak Positif dan Negatif Kemajuan IPTEK di Bidang Seni dan BudayaJan 18, 2023 - Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK memberikan pengaruh bagi berbagai aspek kehidupan, salah satunya di bidang seni dan budaya . Kesenian dan budaya termasuk aspek penting yang mengembangkan pola pemikiran Perubahan Budaya Terhadap Kehidupan Masyarakat - Peran Keluarga, Lingkungan Sosial dan Teman - KompasianaJun 12, 2023 Keluarga, lingkungan sosial dan teman sebaya memiliki peran penting dalam proses perkembangan anak mulai dari pertumbuhan fisik, mental, sosial serta pendidikannya. Keluarga adalah tempat anak pertama kali belajar, namun jika peran keluarga hilang, maka tidak ada yang bisa mendukung perkembangan anak. Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni BudayaRelated Keywords For Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya The results of this page are the results of the google search engine, which are displayed using the google api. So for results that violate copyright or intellectual property rights that are felt to be detrimental and want to be removed from the database, please contact us and fill out the form via the following link here.
lingkunganalam dan budaya dalam mengembangkan pariwisata karakter iklim perlu diketahui oleh faktor geografi lainnya yang digunakan sebagai alternatif bagi perkembangan wilayah di daerah sekitar objek wisata, sehingga dapat Dari tabel 1.1 dapat di jelaskan bahwa kunjungan wisatawan Mancanegara dan
Perkembangan Seni dan KebudayaanKemungkinan berkembangnya seni dan budaya dipengaruhi oleh 1 faktor internal, yaitu kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya yang melahirkan ide-ide baru yang original. Berdasarkan kesadaran terhadap dirinya dan karena pengalaman hidupnya , maka manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru secara berkelanjutan untuk kepentingan hidupnya; 2 faktor eksternal, yaitu faktor lingkungan hidup yang meliputi lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya. Tantangan alam yang terlalu kuat, misalnya daerah yang sangat kering seperti di daerah gurun pasir, atau daerah yang sangat dingin seperti daerah kutub, menjadikan manusia tak terangsang untuk mecipta seni. Berbeda dengan orang-orang di daerah tropis dan sub tropis yang alamnya subur , apabila kebutuhan primer mereka sudah terpenuhi maka mereka ingin mendapatkan kesenangan dan rasa bahagia dari pengalaman estetik. Perkembangan kesenian biasanya didukung oleh kehidupan yang makmur sebab bagi orang-orang yang telah tercukupi kebutuhan biolgisnya, mereka pasti mempunyai dorongan untuk menikmati hasil sosial dan budayalah yang biasanya berpengaruh besar terhadap perkembangan seni dan budaya. Komunikasi sosial, baik komunikasi antarkelompok masyarakat maupun antarbangsa menjadikan perkembangan seni dan budaya lebih efesien. Sejarah menunjukkan bahwa kedatangan Ras Palae Mongoloid secara bergelombang dengan membawa peradaban yang lebih tinggi itu mengembangkan seni dan budaya kelompok-kelompok masyarakat yang ada di Indonesia. Orang-orang Mongoloid memperkenalkan bentuk masyarakat dusun dengan seorang kepada dusun. Mereka membuat pondok- pondok dengan bahan kayu untuk tempat tinggal. Mereka membuat bentuk-bentuk bangunan pokok, kemudian dikembangkan menurut kebutuhan dan diserasikan dengan lingkungan alamnya. Dinding pondok dihiasi dengan corak dekoratif yang indah. Motif hias yang mereka pilih berdasarkan lingkungan alam sekitar, yaitu flora dan fauna, serta motif-motif geometrik berdasarkan kreativitas zaman Neolithikum penduduk melayu purba mengenal logam, kemudian mengambil alih kebudayaan Tiongkok yang disebut kebudayaan Dongson. Mereka membuat barang-barang seni dari bahan perunggu seperti kapak sepatu, yaitu alat untuk bertani atau sebagai pusaka, cincin untuk perhiasan busana, mata uang untuk kepentingan upacara keagamaan. Masuknya agama Hindu pada abad ke IV mempengaruhi peradaban bangsa Indonesia. Akulturasi antara kebudayaan asli dengan kebudayaan Hindu mempercepat laju perkembangan seni dan budaya arus informasi dan cepatnya komunikasi antarbudaya mengakibatkan revolusi kebudayaan. Menurut Tolstoy, seni adalah kegiatan manusia yang dilakukan secara sadar dengan perantaraan tanda-tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan-perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain sehingga mereka kejangkitan perasaan ini dan juga mengalaminya. Dengan kata lain seni sebagai komunikasi dari pencipta kepada orang baru di bidang teknologi komunikasi yang canggih dengan media elektronika serta satelit memberikan kemudahan dan percepatan penyebaran karya seni dan budaya baru dari suatu tempat ke seluruh pelosok dunia dan menjadikan transformasi budaya yang sangat pesat, sehingga mempertinggi dan memperbaiki derajat tranformasi itu karena adanya pengaruh dari budaya yang kuat terhadap budaya yang lemah. Pengaruh itu dapat menguntungkan, namun ada yang merugikan apabila budaya yang kuat itu tidak sesuai dengan jatidiri yang dipengaruhi. Oleh karena itu dalam menerima pengaruh budaya asing sebagai usaha memajukan dan mengembangkan budaya sendiri kita harus memperkokoh jatidiri yang berpedoman pada Pancasila. Nilai-nilai Pancasila harus menjadi arah untuk memajukan budaya wujud kebudayaan yang menyiratkan nilai-nilai Pancasila tidak lain adalah kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah tradisi di seluruh Indonesia. Khususnya dalam bidang kesenian nilai-nilai Pancasila sebagai jatidiri bangsa tersirat di dalam kesenian daerah atau kesenian tradisional. Dengan demikian pengembangan kesenian Indonesia harus mengakar pada kesenian tradisional yang hidup di daerah-daerah.
KelasPintar. Kalian pasti sudah tidak asing dengan candi Borobudur maupun candi Prambanan. Bangunan-bangunan bersejarah tersebut merupakan pengaruh kebudayaan hindu-budha yang berkembang di Indonesia pada abad ke 5 hingga 15. Kedatangan agama Hindu-Budha di Indonesia ini menimbulkan kontak budaya atau akulturasi dengan budaya Indonesia.
Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya Nusantara – Seni budaya Nusantara adalah sebuah warisan yang berharga bagi masyarakat Indonesia. Ini merupakan segi budaya yang berbeda-beda namun saling melengkapi. Faktor lingkungan alam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Secara umum, faktor lingkungan alam dapat didefinisikan sebagai kondisi yang mempengaruhi kehidupan manusia. Kondisi ini termasuk iklim, tingkat kelembaban, kemiringan tanah, dan banyak lagi. Iklim adalah faktor yang paling berpengaruh dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Iklim tropis yang hangat dan lembab memberikan kondisi yang tepat untuk menumbuhkan tanaman dan hewan yang beragam. Tanaman dan hewan tersebut memiliki warna yang berbeda-beda yang dapat menginspirasi seniman untuk menciptakan karyanya. Misalnya, warna-warna yang beraneka ragam pada bunga dan kupu-kupu telah menjadi inspirasi bagi para seniman untuk menciptakan karya seni yang beragam. Kemiringan tanah juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Tanah yang curam sering menjadi latar bagi lukisan dan foto. Bahkan, banyak lukisan seni rupa yang menggambarkan keindahan alam yang sangat menyentuh hati. Selain itu, air juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Air yang jernih dan bersih sering menjadi sumber inspirasi bagi seniman untuk menciptakan karya yang indah. Banyak karya seni yang menggambarkan alam yang indah dan alam yang berbeda-beda. Ini membuat seni budaya Nusantara semakin beragam. Faktor lingkungan lainnya yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara adalah kemajuan teknologi. Teknologi modern telah membantu seniman untuk menciptakan karya-karya seni yang luar biasa. Dengan menggunakan teknologi, seniman dapat menciptakan karya-karya yang canggih dan inovatif. Kesimpulannya, faktor lingkungan alam memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Iklim, kemiringan tanah, air, dan teknologi modern memainkan peran penting dalam seni budaya Nusantara. Faktor-faktor ini telah membantu seniman dalam menciptakan berbagai macam karya seni yang berbeda-beda namun saling melengkapi. Dengan begitu, seni budaya Nusantara dapat terus berkembang dan menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Penjelasan Lengkap Jelaskan Pengaruh Faktor Lingkungan Alam Bagi Perkembangan Seni Budaya Nusantara1. Faktor lingkungan alam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. 2. Iklim tropis yang hangat dan lembab memberikan kondisi yang tepat untuk menumbuhkan tanaman dan hewan yang beragam, yang dapat menginspirasi seniman untuk menciptakan karya seni. 3. Kemiringan tanah juga memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan seni budaya Nusantara. 4. Air juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. 5. Teknologi modern telah membantu seniman untuk menciptakan karya-karya seni yang luar biasa. 6. Faktor-faktor lingkungan alam telah membantu seniman dalam menciptakan berbagai macam karya seni yang berbeda-beda namun saling melengkapi. 1. Faktor lingkungan alam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Faktor lingkungan alam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Lingkungan alam menyumbangkan berbagai kondisi yang mendukung dan menjadi dasar untuk perkembangan berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk seni budaya. Secara khusus, lingkungan alam menyediakan berbagai sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan serta kemajuan budaya dan seni di Nusantara. Kondisi alam yang berbeda-beda di berbagai daerah Nusantara, dari hutan tropis di pulau Sumatra, hutan rawa di Kalimantan, hutan dataran rendah di Jawa, hutan rawa di Sulawesi, hutan hujan di Maluku, hutan musim dingin di Bali, hutan musim panas di Sulawesi Selatan, hutan musim semi di Nusa Tenggara Timur, hutan musim gugur di Kalimantan Barat, hutan musim semi di Kalimantan Timur, hutan musim dingin di Timor Leste, hutan musim gugur di Maluku Utara, hutan musim gugur di Papua, hutan musim semi di Papua Barat, dan hutan tropis di Kalimantan Tengah, menyediakan berbagai sumber daya alam yang kaya dan beragam. Sumber daya alam yang beragam ini terkadang dapat ditemukan di area yang sama, yang dikenal sebagai ekologi yang berdekatan. Sumber daya alam ini merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Berbagai macam sumber daya alam yang tersedia, seperti hewan, tanaman, dan mineral, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menciptakan berbagai macam karya seni budaya. Misalnya, bahan-bahan alami seperti kayu, batu, tanah liat, dan perhiasan berasal dari sumber daya alam yang dapat digunakan untuk membuat berbagai macam karya seni budaya, seperti kerajinan tangan, lukisan, patung, dan lain-lain. Bahan-bahan ini juga dapat digunakan untuk membuat berbagai macam pakaian, aksesori, dan alat musik yang merupakan bagian dari seni budaya Nusantara. Selain itu, sumber daya alam juga menyediakan berbagai bahan makanan yang diolah dan disajikan sebagai makanan khas Nusantara. Makanan khas ini merupakan salah satu elemen penting yang membentuk seni budaya Nusantara. Berbagai macam makanan khas yang berbeda-beda di setiap daerah Nusantara menjadi bagian penting dari budaya dan seni Nusantara. Pengaruh sumber daya alam ini juga dapat dilihat dalam berbagai budaya dan tradisi di Nusantara. Berbagai macam budaya dan tradisi, seperti upacara adat, tarian, dan lagu-lagu, dapat dikaitkan dengan sumber daya alam yang ada di daerah tersebut. Budaya dan tradisi ini mencerminkan pengaruh lingkungan alam terhadap seni budaya Nusantara. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya Nusantara sangat besar, karena lingkungan alam memberikan berbagai sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menciptakan berbagai macam karya seni budaya, serta berbagai budaya dan tradisi yang terkait dengan lingkungan alam. Dengan demikian, lingkungan alam menjadi salah satu pendorong penting dalam membentuk dan mengembangkan seni budaya Nusantara. 2. Iklim tropis yang hangat dan lembab memberikan kondisi yang tepat untuk menumbuhkan tanaman dan hewan yang beragam, yang dapat menginspirasi seniman untuk menciptakan karya seni. Pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya Nusantara teramat luas. Salah satu faktor lingkungan alam yang terpenting adalah iklim tropis yang hangat dan lembab. Iklim tropis yang hangat dan lembab memiliki berbagai konsekuensi bagi perkembangan seni budaya Nusantara. Pertama, iklim tropis yang hangat dan lembab memberikan kondisi yang tepat untuk menumbuhkan tanaman dan hewan yang beragam. Tanaman dan hewan yang beragam ini memberikan banyak inspirasi bagi seniman Nusantara untuk menciptakan karya seni. Seniman dapat mengambil inspirasi dari berbagai bentuk dan corak alam yang ada di sekitar mereka, seperti bentuk tumbuhan dan hewan, dan menggunakannya untuk menghasilkan karya seni yang berbeda dan unik. Kedua, iklim tropis yang hangat dan lembab juga mendorong seniman untuk menciptakan karya seni yang berbeda. Karena cuaca yang cenderung lembab, seniman dapat menggunakan lebih banyak warna dan tekstur untuk menciptakan karya seni mereka. Ini memungkinkan seniman untuk menciptakan karya seni yang lebih menarik dan beragam dibandingkan dengan karya seni yang dibuat di daerah yang lebih dingin. Ketiga, iklim tropis yang hangat dan lembab juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan budaya di Nusantara. Cuaca yang hangat dan lembab memungkinkan orang untuk menghabiskan lebih banyak waktu di luar, berkumpul dengan teman-teman, dan mengeluarkan ide-ide baru. Ini berarti bahwa orang-orang di Nusantara dapat mengembangkan budaya dan seni yang lebih kaya dan beragam. Keempat, iklim tropis yang hangat dan lembab membuat orang Nusantara lebih terbuka dan toleran terhadap budaya dan seni yang berbeda. Cuaca yang hangat dan lembab memungkinkan orang untuk menikmati berbagai aktivitas di luar, seperti berbelanja di pasar, menikmati makanan dan minuman di restoran, dan bersosialisasi dengan orang-orang dari budaya berbeda. Ini memungkinkan orang Nusantara untuk lebih terbuka dan toleran terhadap budaya dan seni yang berbeda. Jadi, iklim tropis yang hangat dan lembab memiliki berbagai pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan seni budaya Nusantara. Pengaruh ini meliputi inspirasi yang diberikan tanaman dan hewan beragam, kemampuan untuk menciptakan karya seni yang berbeda, pengembangan budaya dan seni yang lebih kaya dan beragam, dan meningkatnya keterbukaan dan toleransi terhadap budaya dan seni yang berbeda. Dampak ini menunjukkan bahwa iklim tropis yang hangat dan lembab adalah faktor penting yang berpengaruh terhadap perkembangan seni budaya Nusantara. 3. Kemiringan tanah juga memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Kemiringan tanah merupakan salah satu faktor lingkungan alam yang memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Kemiringan tanah dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan suatu aktivitas atau budaya yang bisa dikembangkan di suatu tempat. Misalnya di daerah dataran tinggi, budaya panen raya akan lebih mudah untuk dikembangkan karena tanah yang ditumbuhi tanaman akan mudah diurus dengan adanya kemiringan tanah. Selain itu, kemiringan tanah juga berperan penting dalam pembentukan budaya lokal, khususnya budaya pedesaan. Di daerah dataran tinggi, kemiringan tanah memungkinkan untuk mengatur lahan pertanian yang teratur. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk mengatur lahan pertanian mereka, dan menciptakan pola budaya unik, seperti menanam tanaman di tepi bukit, menggunakan sistem budidaya yang berbeda, atau membagi lahan menjadi beberapa bagian untuk menanam jenis tanaman yang berbeda. Kemiringan tanah juga mempengaruhi seni dan budaya Nusantara. Di banyak daerah, kemiringan tanah dianggap sebagai bentuk seni dan budaya. Misalnya, di Bali, kemiringan tanah dianggap sebagai bentuk keindahan yang mendorong kebudayaan dan industri pariwisata. Di daerah lain, kemiringan tanah juga digunakan sebagai seni dan budaya. Contohnya, di daerah dataran tinggi, kemiringan tanah digunakan untuk menciptakan desain yang indah, seperti terasering atau taman. Kemiringan tanah juga sangat penting dalam pengembangan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia. Di daerah dataran tinggi, kemiringan tanah dapat memungkinkan untuk mengembangkan lahan pertanian yang produktif. Ini dapat membantu masyarakat di daerah tersebut untuk meningkatkan pendapatan mereka dan memperluas pasar budaya lokal. Kesimpulan, kemiringan tanah memiliki pengaruh signifikan dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Kemiringan tanah dapat membantu dalam membentuk budaya lokal, menciptakan desain yang indah, dan mengembangkan ekonomi di daerah-daerah terpencil. Kemiringan tanah juga dapat membantu dalam pengembangan industri pariwisata, dan membantu masyarakat di daerah tersebut untuk meningkatkan pendapatan mereka. 4. Air juga memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Air memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Hal ini disebabkan oleh karena faktor lingkungan alam yang mempengaruhi budaya. Air memainkan peran penting dalam segala hal yang berhubungan dengan budaya manusia. Pertama-tama, air memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena air sangat penting bagi kehidupan manusia. Air dibutuhkan untuk berbagai macam kegiatan seperti memasak makanan, minum, mandi, mencucinya, dan lain-lain. Kebutuhan akan air ini akan mempengaruhi bagaimana seni dan budaya Nusantara berkembang. Kedua, air memiliki pengaruh besar dalam tradisi dan ritual seni budaya Nusantara. Beberapa tradisi dan ritual membutuhkan air untuk diadakan. Contohnya, beberapa budaya berhubungan dengan air seperti misalnya, upacara pemandian bayi. Upacara ini biasanya diadakan pada saat bayi baru lahir, yaitu dengan menggunakan air untuk membersihkan bayi tersebut. Selain itu, air juga dapat mempengaruhi cara masyarakat berpakaian, karena budaya masyarakat akan berbeda-beda tergantung dari suhu udara. Ketiga, air juga memiliki pengaruh besar dalam pembuatan alat musik. Beberapa alat musik asli Nusantara membutuhkan air untuk terbentuk. Contohnya, alat musik Rebab yang populer di Indonesia. Rebab ini terbuat dari sebuah tabung berisi air. Tabung tersebut kemudian diisi dengan air untuk menghasilkan suara yang unik dan khas. Selain itu, alat musik gamelan juga memerlukan air untuk dapat terbentuk dengan baik. Keempat, air memiliki pengaruh besar dalam seni lukis Nusantara. Air dapat digunakan untuk membuat beberapa jenis lukisan. Contohnya, lukisan batik yang merupakan salah satu jenis lukisan yang paling populer di Nusantara. Batik ini diproses dengan menggunakan air untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda. Selain itu, air juga digunakan untuk membuat lukisan lain seperti lukisan tradisional atau lukisan modern. Jadi, air memiliki pengaruh besar dalam perkembangan seni budaya Nusantara. Air mempengaruhi segala hal yang berhubungan dengan seni dan budaya manusia, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga tradisi dan ritual yang diadakan, serta mempengaruhi alat musik dan lukisan yang dibuat. Oleh karena itu, air memainkan peran penting dalam perkembangan seni budaya Nusantara. 5. Teknologi modern telah membantu seniman untuk menciptakan karya-karya seni yang luar biasa. Teknologi modern telah berperan besar dalam perkembangan seni dan budaya Nusantara. Teknologi modern telah membantu seniman untuk menciptakan karya-karya seni yang luar biasa. Teknologi modern telah memungkinkan seniman untuk mengeksplorasi dan menggabungkan berbagai macam gaya dan teknik dalam menciptakan karya seni. Teknologi modern telah memfasilitasi seniman dalam berbagai cara. Misalnya, teknologi digital telah membantu seniman untuk menciptakan karya seni yang lebih kompleks dan indah. Teknologi digital juga memungkinkan seniman untuk menciptakan karya seni dalam waktu yang lebih singkat. Teknologi modern juga telah memungkinkan seniman untuk mengirim dan membagikan karya seni mereka dengan mudah melalui internet. Selain itu, teknologi modern juga telah membantu seniman untuk mengotomatisasi proses pembuatan karya seni. Misalnya, seniman dapat menggunakan perangkat lunak untuk membuat desain dan mengubah karya seni mereka dengan cepat dan mudah. Teknologi modern juga telah memungkinkan seniman untuk menggunakan berbagai jenis media untuk menciptakan karya seni yang lebih indah dan kompleks. Teknologi modern telah memiliki dampak besar dalam seni dan budaya Nusantara. Teknologi modern telah memungkinkan seniman untuk menciptakan karya seni yang lebih kompleks dan menarik. Teknologi modern juga telah membantu seniman dalam mengeksplorasi dan menggabungkan berbagai gaya dan teknik dalam menciptakan karya seni. Teknologi modern telah memungkinkan seniman untuk membagikan karya seni mereka dengan mudah dan mengotomatisasi proses pembuatan karya seni. Dengan demikian, teknologi modern telah memiliki dampak besar dalam perkembangan seni dan budaya Nusantara. 6. Faktor-faktor lingkungan alam telah membantu seniman dalam menciptakan berbagai macam karya seni yang berbeda-beda namun saling melengkapi. Faktor-faktor lingkungan alam telah memberikan dampak besar bagi perkembangan seni budaya Nusantara. Lingkungan alam memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan kebudayaan dan seni suatu daerah. Lingkungan alam menyediakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh seniman dalam menciptakan karya seni. Selain itu lingkungan alam juga dapat memberikan inspirasi dan ide-ide baru kepada seniman untuk menciptakan karya seni yang unik dan menarik. Faktor-faktor lingkungan alam seperti cuaca, topografi, dan kondisi alam lainnya telah membantu seniman dalam menciptakan berbagai macam karya seni yang berbeda-beda dan saling melengkapi. Cuaca misalnya, merupakan faktor yang dapat berdampak pada pembuatan karya seni. Cuaca yang berbeda-beda dapat memberikan berbagai macam dampak yang berbeda pada karya seni yang diciptakan. Misalnya, cuaca yang cerah akan membuat seniman lebih bersemangat untuk menciptakan karya seni yang cerah dan bersinar. Sedangkan cuaca yang buruk akan membuat seniman lebih bersemangat untuk menciptakan karya seni yang misterius dan menarik. Topografi juga memiliki pengaruh terhadap karya seni yang diciptakan. Topografi adalah kondisi geografi di suatu daerah yang dapat mempengaruhi pembuatan karya seni. Misalnya, di daerah pegunungan yang memiliki pemandangan alam yang indah, seniman dapat menciptakan karya seni yang dapat menggambarkan pemandangan alam tersebut. Di daerah pantai, seniman dapat menciptakan karya seni yang dapat menggambarkan ombak dan pasir yang berkilauan. Kondisi alam lainnya seperti hutan, sungai, danau, dan lainnya juga dapat memiliki pengaruh yang besar pada karya seni yang diciptakan. Seniman dapat menggunakan sumber daya alam ini untuk menciptakan berbagai macam karya seni yang unik dan berbeda. Misalnya, seniman dapat menggunakan batu-batu yang ada di hutan untuk menciptakan patung kuno ataupun seni lukis yang menggambarkan hutan. Semua faktor lingkungan alam yang telah dijelaskan di atas telah membantu seniman dalam menciptakan berbagai macam karya seni yang berbeda-beda namun saling melengkapi. Faktor-faktor lingkungan alam ini telah menjadi inspirasi bagi seniman untuk menciptakan karya seni yang unik dan berbeda-beda. Dengan adanya faktor-faktor lingkungan alam ini, seniman dapat menciptakan karya seni yang dapat menggambarkan keunikan dan kekayaan alam yang dimiliki Nusantara.
Jelaskanpengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya Nusantara ? Jawaban : 1. Faktor internal . 2. Faktor eksternal . Pembahasan : Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat
Lukisan Abstrak, image pixabay Karya seni yang berasal dari kebudayaan telah ada sejak zaman prasejarah. Hal tersebut telah di buktikan dengan di temukannya guratan - guratan yang terdapat pada dinding gua - gua yang menggunakan warna sosok manusia purba pada masa lalu. Satu hal yang menjadi pembeda antara karya seni manusia purba di masa lalu dengan manusia modern sekarang ini adalah pada tujuan penciptaannya. Manusia purba di masa lalu membuat sebuah karya seni sebagai penanda dari sebuah kebudayaan pada masanya, sementara manusia modern seperti sekarang ini lebih untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungan di sekitarnya. Dalam perkembangannya, sebuah seni telah mengalami banyak pergeseran. Dengan kata lain fungsi seni sebagai sebuah media ekspresi. Maka karena sifatnya yang bebas, sebuah seni akhirnya menjadi individualistis. Latar Belakang Lahirnya Kesenian Beberapa hal yang menjadi latar belakang dari lahirnya sebuah kesenian antara lain sebagai berikut 1. Warisan Budaya Warisan budaya mampu membentuk watak serta karakter seseorang berdasarkan kepada hubungan manusia itu dengan lingkungan di sekitarnya. 2. Kekuatan Sejarah Merupakan sebuah kejadian - kejadian dan gejala - gejala sosial yang sedang berlangsung yang mempengaruhi seorang seniman. 3. Pengaruh Budaya Asing Budaya yang berasal dari luar negeri yang membawa pengetahuan baru tentang karya seni sehingga membuat persatuan dan proses asimilasi dari karya seni itu sendiri. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Seni Budaya Di Indonesia 1. Warisan Budaya Warisan budaya bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan bahasa sehingga membentuk sebuah watak dan karakter seniman bangsa Indonesia yang sangat beragam. 2. Kekuatan Sejarah Banyaknya kerajaan - kerajaan di Indonesia pada masa lampau juga telah mendorong berkembangnya seni dan budaya di Indonesia. Kerajaan - kerajaan tersebut pada masa kejayaannya tentu mempunyai kebudayaannya masing - masing. 3. Pengaruh Budaya Asing Asimilasi kebudayaan di antara sesama suku yang ada di Indonesia, serta kebudayaan asing seperti kebudayaan Hindu dan Budha, Kebudayaan Islam, Kebudayaan Tionghoa, kebudayaan barat telah membantu perkembangan seni budaya di Indonesia. Contoh nyata dari proses asimilasi antar budaya di Indonesia adalah pada budaya dan kesenian wayang kulit di Jawa Tengah. Wayang Kulit yang kita kenal sekarang ini pada mulanya merupakan budaya masyarakat yang beragama Hindu. Namun kemudian ketika ktika agama Islam mulai masuk Ke Indonesia maka kemudian kebudayaan islam mempengaruhi kesenian wayang kulit tersebut. Hal tersebut terjadi ketika penyebar agama Islam di tanah Jawa yang di kenal dengan nama Walisongo, menjadikan wayang kulit sebagai salah satu media dakwah dengan merubah beberapa alur cerita maupun tokoh - tokohnya sesuai dengan nilai - nilai agama Islam. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Seni Dan Budaya 1. Faktor Internal Faktor internal adalah kreativitas manusia yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri yang kemudian melahirkan ide - ide dan gagsan baru yang original dan unik. 2. Faktor Eksternal Faktor Eksternal adalah faktor lingkungan hidup yang meliputi lingkungaan alam dan lingkungan sosial budaya. Tantangan alam yang teralampau kuat , misalnya di daerah gurun pasir, atau daerah yang sangt dingin seperti di daerah kutub utara, menjadikan manusia tidak tertarik dan terangsang untuk membuat sebuah karya seni. Demikianlah artikel tentang Perkembangan Seni Dan Budaya Di Indonesia, semoga artikel ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan Anda.
DampakPositif dan Negatif Adanya Keberagaman Sosial Budaya. Keberagaman sosial budaya adalah kekayaan sekaligus berkah bagi bangsa. Keberagaman sosial budaya masyarakat menjadi pondasi untuk memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia. Keragaman budaya adalah sebuah situasi yang tidak mungkin dihindari bagi negara kepulauan seperti Indonesia.
Perkembangan Seni Budaya Nusantara- Kali ini kita akan membahas bagaimana perkembangan Seni Budaya Nusantara di Indonesia ini dari masa ke masa. Simak sampai selesai ya ! HeheContents1 Perkembangan Seni Budaya Nusantara2 Perkembangan Seni Rupa Zaman Zaman Zaman Zaman Indonesia Baru3 Perkembangan Seni Musik Zaman Zaman Zaman Zaman Zaman Kini4 Perkembangan Seni Tari di Masa Masa Masa Masa Kemerdekaan Hingga Saat Ini5 tentang seni budaya di tanah Nusantara, hal yang harus pertama kita sadari adalah bagaimana sebenarnya perkembangan budaya ini dari masa ke masa sehingga bisa menjadi seperti sekarang yang sangat tentunya dalam artikel ini kita akan bahas semua bagaimana sih sebenarnya proses perkembangan seni budaya dari masa ke masa di tanah Nusantara ini. Mari simak point per point nya di bawah ini ya! 🙂Perkembangan Seni Rupa NusantaraSejarah mencatat, dunia seni rupa muncul dan berkembang seiring perjalanan hidup manusia yakni sejak dari zaman batu, zaman klasik, dan zaman indonesia baru. Berikut penjelasannyaZaman Batu perkembangan di zaman batu sendiri terbagi menjadi beberapa penemuan yaituZaman Batu Tua PaleolithikumhPada hakikatnya manusia praaksara di zaman dahulu mulai memahami seni rupa, yaitu dengan ditemukannya lukisan kuno di gua leang leang sulawesi selatan berupa telapak tangan dan tubuh zaman ini juga sudah mulai tercipta karya seni yang memiliki fungsi pakai, yang bisa membantu dalam kehidupannya seperti membuat kapak genggam. benda ini ditemukan di beberapa tempat sepertiPacitan Jawa Timur.Parigi Sulawesi.Gombong Jawa Tengah.SukabumiJawa Barat.Zaman Batu Tengah MezolithikumPada zaman ini, mulai ada perkembangan dengan ditemukannya bukti beberapa temuan sepertiUjung alat dari tanduk Batu Muda NeolithikumPada zaman ini seni rupa mulai berkembang dengan ditemukannya beberapa bukti adanya kapak lonjong dan persegi itu ditemukan di beberapa tempat yakni Lahat, Bogor, Sukabumi, Karawang, Pacitan, Tasikmalaya dan Lereng Gunung Ijen. Dan kapak lonjong ditemukan di Papua, Minahasa, Serawak, dan Kepulauan itu di zaman ini seni rupa lebih maju dengan di temukannya tembikar dari tanah liat yang sudah diberi motif hiasan yang bersifat magis sepertiPerhiasan dari dari kulit Batu Besar megalithikumPada periode ini mulai dibangun beberapa monumen monumen batu sebagai upacara keagamaan yang memiliki nilai seni. Berikut diantaranyaDolmen Yaitu sejenis meja dari batu berukuran besar yang fungsinya untuk meletakkan sesaji diatasnya dan juga sebagai tanda bahwa dibawahnya ada berundak Yaitu berupa sebuah batu yang disusun berundak menyerupai candi dan arca batu atau sarcophagus Yaitu sejenis peti dari batu untuk menyimpan orang Yaitu berupa sebuah bangunan yang menyerupai tubuh sebagai tanda bersemayamnya roh-roh dan kekuatan ghaib, menurut kepercayaan Logam adalah zaman yang mengalami peningkatan dalam bidang karya seni, karena manusia sudah mulai bisa menciptakan berbagai benda dari bahan logam. Pada zaman ini ditandai masuknya kebudayaan Indo-China ke Indonesia sekitar 500 sebelum pada zaman ini yaitu berupa kapak perunggu, genderang perunggu, dan benda hias dari klasik adalah periode kerajaan-kerajaan di Nusantara, dimana zaman tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu masa Hindu-Budha dan masa perkembangan masa kerajaan Hindu-Budha seni rupa Nusantara berkembang pesat dengan bukti temuan beberapa candi-candi di wilayah Nusantara, sepertiCandi ratu candi-candi pada masa kerajaan islam banyak meninggalkan seni bangunan sepertiMasjid dan danRagam hias bercorak Prambanan adalah peninggalan seni rupa di masa zaman Indonesia periode ini seni rupa Nusantara mulai dipengaruhi oleh budaya barat, karena masa ini negeri kita dijajah oleh kolonialisme barat, kolonialisme Jepang sampai masa kemerdekaan. Pada zaman Indonesia baru, seni rupa dibagi menjadi sebagai berikutMasa Cita seni rupa Seni Musik situs sipintar, seni musik di negeri kita itu sudah ada sejak zaman prasejarah dulu, jadi bukan hanya di zaman modern saja. Pada pembahasan kali ini kalian akan mempelajari mengenai perkembangan seni musik Nusantara sejak awal kemunculannya sampai saat ini. Berikut penjelasannyaZaman musik Nusantara masa prasejarah tersebut dapat kita lihat dari dua arus imigrasi besar pada masa tersebut, yaituImigrasi Pra-MelayuImigrasi Pra-Melayu ini terjadi antara tahun 2500 dan 1500 SM. pada saat itu terjadi perpindahan bangsa dari Asia Tengah ke Asia Tenggara. Imigran tersebut membawa keahlian dan berbagai unsur dari Kaukasus dan Mongolia seperti kesenian kebudayaan bambu serta teknik pengolahan imigran Pra-Melayu tersebut memperkenalkan alat tiup bernama Proto-MelayuImigrasi Proto-Melayu pada zaman perunggu yaitu sekitar abad ke-4 SM. Pada masa ini alat musik dibuat dari bahan logam. Saat itu diperkirakan sudah diciptakan alat musik gong, karena di temukan alat musik gong dari perunggu pada tahun Buddha masuk ke pulau Indonesia di wilayah Sumatera pada awal abad ke-7 Masehi. Pada masa penyebaran Hindu-Buddha tersebut berkembang berupa seni musik dan tari, arsitektur dan seni rupa. Di masa ini juga muncul tangga nada slendro, dalam nada slendro ini satu oktaf dibagi dalam interval yang sama 6/5 dari sekon besar.Pada masa Hindu-Buddha ini seni musik dan budaya Nusantara sangat dipengaruhi oleh drama Hindu dalam bahasa sansekerta musik masa Islam diawali sejak kerajaan Demak berdiri pada tahun 1500-1546. Bersamaan masuknya agama Islam masuk pula alat musik Arab sepertiRebanaReabaGambusGambus adalah sejenis alat musik perpaduan antara gitar atau mandolin, biola, akordeon, gendang, seruling, masa ini, kaum kolonialisme memperkenalkan sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Sehingga masa itu walaupun negeri kita dijajah dan menderita namun dalam bidang seni musik mengalami perkembangan pada saat itu mereka mulai memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka seperti cello. flute. masa ini juga para musisi Nusantara menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik Barat dan musik Indonesia dan dikenal sebagai musik Indonesia merdeka, maka perkembangan teknologi musik Nusantara semakin berkembang dengan pesat. Banyak aliran musik luar negeri baik Asia dan Eropa masuk ke tanah air, seperti kemajuan bidang seni musik Nusantara maka pemerintah mendirikan institusi seni sepertiSekolah Musik Indonesia kemudian AMI, sekarang ISI,Yayasan Pendidikan Musik YMI di Musik kemudian IKIP, sekarang UP di beberapa kota besar seperti Yogyakarta, Malang, Bandung, dan Seni Tari di tari sudah dikenal masyarakat Indonesia semenjak jaman prasejarah. Bahkan jauh sebelum masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia tarian telah dilakukan oleh masyarakat prasejarah. Berikut perkembangannya dari masa ke PrasejarahPada masa ini penduduk nusantara telah mengenal aliran kepercayaan animisme dan dinamisme. Seni gerak berirama yang kerap dilakukan dalam berbagai acara oleh masyarakat prasejarah juga disebut sebagai upacara adat guna berdoa dalam pengharapan. Adapun berbagai tarian yang disinyalir dikenal oleh masyarakat prasejarah yaituTari prasejarah adalah zaman sebelum sebelum masyarakat di Indonesia mengenal Hindu-BudhaPada masa masuk dan berkembangnya agama Hindu dan Budha perkembangan tari di Indonesia juga mengalami peningkatan. Selain digunakan sebagai metode pemujaan, tarian pada masa Hindu-Budha juga kerap disajikan dalam mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada contoh tarian pada masa kebudayaan Hindu-Budha yang hingga kini masih terjaga kelestarian nya antara lain sebagai berikutTari Topeng Wayang IslamPada masa ini perkembangan seni tari di Indonesia memang sedikit banyak mengalami perubahan meskipun tidak secara menyeluruh. Selain hal tersebut di atas, pada masa islam kostum dan busana yang dikenakan oleh penari perlahan dimodifikasi agar lebih tertutup dan meminimalisir tampaknya aurat para penarinya. Sebagian lagi syair dan musik pengiring ada pula yang diganti lebih contoh tarian pada masa perkemangan islam di Indonesia ialahTari mengenal jenis tarian yang ada di Sulawesi Selatan, cari tahu di artikel kami kebudayaan Sulawesi Kemerdekaan Hingga Saat IniSekian lama tidak ada perkembangan akibat masa penjajahan dunia seni Indonesia khususnya seni tari kembali cerah setelah masa ini terbukti dengan banyaknya seniman tari bermunculan, kreatifitas-kreatifitas tak terbatas membuat jenis kesenian yang mengutamakan gerak tubuh ini berkembang cukup masa ini seni tari tak lagi sekedar ritual adat dan keagamaan semata, tetapi keberadaannya telah meluas sebagai hiburan masyarakat dalam berbagai acara baik acara formal maupun non demikianlah perkembangan seni budaya di Nusantara ini dari masa ke masa, semoga bisa bermanfaat untuk kalian semuanya. Terimakasih. 🙂
Jikakita lihat memang banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan oleh globalisasi terhadap lingkungan namun seperti 2 sisi mata uang globalisasi juga memiliki dampak positif yang diberikan terhadap lingkungan, hal ini dapat terlihat dengan munculnya kesadaran manusia akan mulai tercemarnya lingkungan hidup mereka, sehingga menumbuhkan kesadaran dalam diri untuk berbenah, memulai hidup dengan cara yang baik untuk menjaga, menyelaraskan serta merawat lingkungan hidup guna menciptakan
Akulturasi Kebudayaan Nusantara dan Hindu-BuddhaSeni BangunanSeni Rupa dan Seni UkirSeni PertunjukanSeni Sastra dan AksaraSistem KepercayaanSistem PemerintahanArsitektur Akulturasi kebudayaan yaitu suatu proses percampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain, sehingga membentuk kebudayaan baru. Kebudayaan baru yang merupakan hasil percampuran itu masing-masing tidak kehilangan kepribadian/ciri khasnya. Oleh karena itu, untuk dapat berakulturasi, masing-masing kebudayaan harus seimbang. Contoh hasil akulturasi antara kebudayaan Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia asli sebagai berikut. Seni Bangunan Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu- Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut. Candi Borobudur Seni Rupa dan Seni Ukir Masuknya pengaruh India juga membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat, dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding-dinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati. Ukiran Binatang di candi Borobudur Pada relief kala makara pada candi dibuat sangat indah. Hiasan relief kala makara, dasarnya adalah motif binatang dan tumbuh-tumbuhan. Hal semacam ini sudah dikenal sejak masa sebelum Hindu. Binatang-binatang itu dipandang suci, maka sering diabadikan dengan cara di lukis. Seni Pertunjukan Menurut Brandes, gamelan merupakan satu diantara seni pertunjukan asli yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebelum masuknya unsur-unsur budaya India. Selama waktu berabad- abad gamelan juga mengalami perkembangan dengan masuknya unsur-unsur budaya baru baik dalam bentuk maupun kualitasnya. Gambaran mengenai bentuk gamelan Jawa kuno masa Majapahit dapat dilihat pada beberapa sumber, antara lain prasasti dan kitab kesusastraan. Macam-macam gamelan dapat dikelompokkan dalam chordaphones, aerophones, membranophones, tidophones, dan xylophones. Seni Sastra dan Aksara Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang puisi. Berdasarkan isinya, kesusastraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur pitutur kitab keagamaan, kitab hukum, dan wiracarita kepahlawanan. Bentuk wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita- cerita Carangan. Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit wayang purwa. Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif pendidikan. Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia. Di samping bentuk dan ragam hias wayang, muncul pula tokoh- tokoh pewayangan yang khas Indonesia. Misalnya tokoh-tokoh punakawan seperti Semar, Gareng, dan Petruk. Tokoh- tokoh ini tidak ditemukan di India. Perkembangan seni sastra yang sangat cepat didukung oleh penggunaan huruf pallawa, misalnya dalam karya-karya sastra Jawa Kuno. Pada prasasti-prasasti yang ditemukan terdapat unsur India dengan unsur budaya Indonesia. Misalnya, ada prasasti dengan huruf Nagari India dan huruf Bali Kuno Indonesia. Sistem Kepercayaan Sejak masa praaksara, orang-orang di Kepulauan Indonesia sudah mengenal simbol-simbol yang bermakna filosofis. Sebagai contoh, kalau ada orang meninggal, di dalam kuburnya disertakan benda-benda. Di antara benda-benda itu ada lukisan orang naik perahu, ini memberikan makna bahwa orang yang sudah meninggal tersebut rohnya akan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yang membahagiakan yaitu alam baka. Masyarakat waktu itu sudah percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus. Oleh karena itu, roh nenek moyang dipuja oleh orang yang masih hidup animisme. Setelah masuknya pengaruh India kepercayaan terhadap roh halus tidak punah. Misalnya dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi atau kuil di India adalah sebagai tempat pemujaan. Di Indonesia, di samping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Itulah sebabnya peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa yang dipujanya. Ini jelas merupakan perpaduan antara fungsi candi di India dengan tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia. Bentuk bangunan lingga dan yoni juga merupakan tempat pemujaan terutama bagi orang-orang Hindu penganut Syiwaisme. Lingga adalah lambang Dewa Syiwa. Secara filosofis lingga dan yoni adalah lambang kesuburan dan lambang kemakmuran. Lingga lambang laki-laki dan yoni lambang perempuan. Sistem Pemerintahan Setelah datangnya pengaruh India di Kepulauan Indonesia, dikenal adanya sistem pemerintahan secara sederhana. Pemerintahan yang dimaksud adalah semacam pemerintah di suatu desa atau daerah tertentu. Rakyat mengangkat seorang pemimpin atau semacam kepala suku. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya orang yang sudah tua senior, arif, dapat membimbing, memiliki kelebihan-kelebihan tertentu termasuk dalam bidang ekonomi, berwibawa, serta memiliki semacam kekuatan gaib kesaktian. Setelah pengaruh India masuk, maka pemimpin tadi diubah menjadi raja dan wilayahnya disebut kerajaan. Hal ini secara jelas terjadi di Kutai. Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, misalnya seorang raja harus berwibawa dan dipandang memiliki kekuatan gaib seperti pada pemimpin masa sebelum Hindu- Buddha. Karena raja memiliki kekuatan gaib, maka oleh rakyat raja dipandang dekat dengan dewa. Raja kemudian disembah, dan kalau sudah meninggal, rohnya dipuja-puja Arsitektur Bentuk alkulturasi budaya lain yang dapat dilihat hingga saat ini adalah arsitektur pada bangunan-bangunan keagamanan. Bangunan keagamaan berupa candi atau arca sangat dikenal pada masa Hindu-Buddha. Hal ini terlihat pada sosok bangunan sakral peninggalan Hindu seperti Candi Sewu, Candi Gedungsongo, dan masih banyak lagi. Juga bangunan pertapaan – wihara merupakan bangunan berundak. Bangunan ini dapat dilihat pada beberapa Candi Plaosan, Candi Jalatunda, Candi Tikus, dan masih banyak lagi. Bentuk lain berupa stupa berundak yang dapat dilihat pada bangunan Borobudur. Di samping itu juga terdapat bangunan Gua, seperti Gua Selomangkleng Kediri, dan Gua Gajah. Bangunan lainnya dapat berupa gapura paduraksa seperti Candi Bajangratu, Candi Jedong, dan Candi Plumbangan. Untuk memahami lebih lanjut baca buku Agus A. Munandar, Sejarah Kebudayaan Indonesia.
1 Pengertian Budaya Nusantara Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Clore yang memiliki arti mengerjakan tanah,mengolah,memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).Selain itu Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah , yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)diartikan sebagaihal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
Di dalam dunia perkembangan arsitektur, tentunya sangat erat dengan sejarah, kesenian dan kebudayaan. Jika kita berbicara tentang kebudayaan maka kita tidak akan bisa lepas dari unsur manusia. Jika kita bebicara tentang sejarah maka kita tidak akan lepas dari unsur waktu, dan unsur waktu yang dimaksud adalah waktu yang lampau. Dulu pada zaman purba arsitektur hanyalah sebuah karya yang sangatlah sederhana yang hanya berfungsi hanya sebagai perlindungan diri dari alam. Seiring berjalanya waktu dari pemikiran yang bisa dikatakan masih primitif berkembang menjadi munculnya lukisan-lukisan, patung, tempat pemujaan dan sebagainya seiring dengan berkembangnya pola pikir manusia itu sendiri. Yang mulanya dari hanya tempat berlindug saja berkembang menjadi bukan hanya tempat berlindung mungkin ada tempat ibadah, tempat ternak, tempat kerja dan tempat-tempat yang mungkin bahkan tak terfikirkan oleh manusia-manusia primitif zaman dulu.
CwxDB6. d30bzqss4k.pages.dev/260d30bzqss4k.pages.dev/243d30bzqss4k.pages.dev/132d30bzqss4k.pages.dev/364d30bzqss4k.pages.dev/24d30bzqss4k.pages.dev/52d30bzqss4k.pages.dev/314d30bzqss4k.pages.dev/141d30bzqss4k.pages.dev/137
jelaskan pengaruh faktor lingkungan alam bagi perkembangan seni budaya nusantara